Headlines News :
Home » » Perintah Allah Untuk Mempererat persatuan dan kesatuan

Perintah Allah Untuk Mempererat persatuan dan kesatuan

Written By Unknown on Senin, 21 Januari 2013 | 10.35


PEDAHULUAN
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagin Allah yang telah memberikan kesehatan iman dan islam sehingga kita dapat merasakan kenikmatan itu hingga sampai saat ini. Dan tak lupa pula marilah kita selalu berselawat serta salam kepada  Nabi kita, Nabi akhir Zaman yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya. Karena merekalah panji-panji islam dan menyeru ummatnya untuk menuju ke jalan yang benar, agar kita tidak sesat dan berpecah-belah dengan saudara-saudara kita sesama ummat islam.
Dalam kesempatan kali ini saya sebagai pemakalah pada materi perkuliahan Ilmu Tafsir, akan menyajikan makalah yang berjudul “Hidayah Alquran tentang hubungan internal umat islam. Sehingga apa yang dapat pemakalah sajikan pada pertemuan kali ini dapat kita ambil sama-sama pelajaran maupun pengetahuan kita untuk lebih dalam memahami isi kandungan Alquran. Dan apabila pemakalah dalam penyajiannya kali ini kurang memuaskan para teman-teman yang telah menyempatkan diri untuk hadir dalam pertemuan kali ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya, dan tak lupa juga saya mengharapkan kepada Bapak Dosen yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini untuk memberikan kritikan dan saran, sehingga makalah yang saya sajikan akan lebih baik dari hari sebelumnya. Kepada Allah saya mohon ampun dan Kurang lebihnya saya mohon maaf kepada Bapak Dosen maupun teman-teman sekalian

Perintah Allah Untuk Mempererat Persatuan dan
Menjauhi Perpecahan
Surah Ali Imran: 103


(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $YèÏJy_ Ÿwur (#qè%§xÿs? 4 (#rãä.øŒ$#ur |MyJ÷èÏR «!$# öNä3øn=tæ øŒÎ) ÷LäêZä. [ä!#yôãr& y#©9r'sù tû÷üt/ öNä3Î/qè=è% Läêóst7ô¹r'sù ÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/ $ZRºuq÷zÎ) ÷LäêZä.ur 4n?tã $xÿx© ;otøÿãm z`ÏiB Í$¨Z9$# Nä.xs)Rr'sù $pk÷]ÏiB 3 y7Ï9ºxx. ßûÎiüt6ムª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷/ä3ª=yès9 tbrßtGöksE ÇÊÉÌÈ  
Artinya :
dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran [3]:103)
                                                                        
A.  Tafsir Kata
Kata (ا عتصموا)  i’tashimu terambil dari kata (عصم) ashama, yang bermakna menghalangi. Penggalan ayat ini mengandung perintah untuk berpegang kepada tali Allah yang berfungsi menghalangi seseorang terjatuh. Kata (حبل)  habl yang berarti tali adalah apa yang digunakan untuk mengikat sesuatu guna mengangkatnya ke atas atau menurunkannya ke bawah agar sesuatu itu tidak terlepas atau terjatuh[1].
Selanjutnya kata (و لا تفرّ قوا)   terambil dari kata (فرّ ق) farraqho, yang bermakna secara harfiyah yaitu berbeda-beda, maksudnya adalah selalu berbeda pendapat sehingga menimbulkan perpecahan dalam hal-hal yang bukan substansial.

B.  Tafsir Ayat
Allah menyatakan : “Berpegang teguhlah”, yakni upayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu dengan yang lain dengan tuntutan Allah sambil menegakkan disiplin kamu semua tanpa kecuali. Sehingga, kalau ada yang lupa ingatkan dia, atau ada yang tergelincir, bantu dia bangkit agar semua dapat bergantung kepada tali agama Allah.[2] Ada yang berpendapat bahwa “tali Allah” berarti janji dengan Allah, sebagaimana dikatakan dalam ayat yang sesudahnya:
ôMt/ÎŽàÑ ãNÍköŽn=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB (#þqàÿÉ)èO žwÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB «!$# 9@ö6ymur z`ÏiB Ä....,¨$¨Y9$#


 yang artinya: “mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada janji dengan Allah dan jaminan manusia”. QS: Ali Imran : 112. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tali Allah ialah Alquran sebagaimana dikatakan dala hadist al-Harist al-A’war dari Ali mengenai sifat Alquran yang diriwayatkan secara marfu’ (535), “Alquran merupakan tali Allah yang kuat dan jalan-Nya yang lurus.” Ada sebuah hadist yang khusus menyangkut makna ayat ini. Al-Hafizh ath-Thabari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda (536),”Kitab Allah merupakan tali Allah yang memanjang dari langit ke bumi.”[3]   kalau kamu lengah atau ada salah seorang yang menyimpang, keseimbangan akan kacau dan disiplinj akan rusak. Karena itu bersatu padulah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah nikmat Allah kepadamu. Ketika kamu bermusuh-musuhan sebenarnya kamu telah berada di tepi jurang api (neraka) sebab kamu hidup tanpa bimbingan wahyu, lalu dengan kedatangan Islam Allah menyelamatkan kamu darinya, yakni dari keterjerumusan atau tepi api neraka itu. Demikianlah, yakni seperti penjelasan-penjelasan di atas Allah terus menerus menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu mendapat petunjuk secara terus-menerus pula. [4]Memang, petunjuk Allah tidak ada batasnya, dan dalil yang menegaskan petunjuk Allah tidak ada batasnya yaitu terdapat dalam surah Maryam ayat 76:
߃Ìtƒur ª!$# šúïÏ%©!$# (#÷rytG÷d$# Wèd 3 àM»uÉ)»t6ø9$#ur àM»ysÎ=»¢Á9$# îŽöyz yZÏã y7În/u $\/#uqrO ׎öyzur #Št¨B ÇÐÏÈ  
Artinya :
dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.


C.  Pesan Ayat
v  Kuatkanlah tali Agama Allah, agar tidak terjadi perpecahan antar sesama Muslim
v  Ingatlah hanya dengan tali agama Allah, kita tidak akan tersesat selama-lamanya
v  Janganlah berpecah-belah dengan mengikuti jalan-jalan lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Sihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah volume 2: (Lentera Hati, Ciputat: 2010 )
Nasib Ar-Rifa’i, Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, (Gema Insani: Jakarta: 2010)



[1] Quraish Shihab, tafsir Al-Misbah volume 2, (lentera hati: ciputat: 2010) h.207
[2] Shihab, tafsir Al-Misbah volume 2, h.205
[3] Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, (gema insani: jakarta: 2010) h. 559-560
[4] Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 2, h. 205-206.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. CATATANKU - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template