PEDAHULUAN
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagin Allah yang telah
memberikan kesehatan iman dan islam sehingga kita dapat merasakan kenikmatan
itu hingga sampai saat ini. Dan tak lupa pula marilah kita selalu berselawat
serta salam kepada Nabi kita, Nabi akhir
Zaman yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya. Karena
merekalah panji-panji islam dan menyeru ummatnya untuk menuju ke jalan yang
benar, agar kita tidak sesat dan berpecah-belah dengan saudara-saudara kita
sesama ummat islam.
Dalam kesempatan kali ini saya sebagai pemakalah pada materi
perkuliahan Ilmu Tafsir, akan menyajikan makalah yang berjudul “Hidayah Alquran
tentang hubungan internal umat islam. Sehingga apa yang dapat pemakalah sajikan
pada pertemuan kali ini dapat kita ambil sama-sama pelajaran maupun pengetahuan
kita untuk lebih dalam memahami isi kandungan Alquran. Dan apabila pemakalah
dalam penyajiannya kali ini kurang memuaskan para teman-teman yang telah
menyempatkan diri untuk hadir dalam pertemuan kali ini, saya mohon maaf
sebesar-besarnya, dan tak lupa juga saya mengharapkan kepada Bapak Dosen yang
telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini untuk memberikan kritikan
dan saran, sehingga makalah yang saya sajikan akan lebih baik dari hari
sebelumnya. Kepada Allah saya mohon ampun dan Kurang lebihnya saya mohon maaf
kepada Bapak Dosen maupun teman-teman sekalian
Perintah Allah Untuk Mempererat Persatuan dan
Menjauhi Perpecahan
Surah Ali Imran: 103
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $YèÏJy_ wur (#qè%§xÿs?
4 (#rãä.ø$#ur
|MyJ÷èÏR «!$# öNä3øn=tæ øÎ) ÷LäêZä.
[ä!#yôãr& y#©9r'sù tû÷üt/ öNä3Î/qè=è%
Läêóst7ô¹r'sù
ÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/ $ZRºuq÷zÎ) ÷LäêZä.ur
4n?tã $xÿx©
;otøÿãm z`ÏiB
Í$¨Z9$# Nä.xs)Rr'sù $pk÷]ÏiB 3 y7Ï9ºxx.
ßûÎiüt6ã
ª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»t#uä
÷/ä3ª=yès9 tbrßtGöksE
ÇÊÉÌÈ
Artinya :
dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran [3]:103)
A.
Tafsir
Kata
Kata (ا
عتصموا) i’tashimu
terambil dari kata (عصم)
ashama, yang bermakna menghalangi. Penggalan ayat ini mengandung
perintah untuk berpegang kepada tali Allah yang berfungsi menghalangi seseorang
terjatuh. Kata (حبل) habl yang berarti
tali adalah apa yang digunakan untuk mengikat sesuatu guna mengangkatnya ke
atas atau menurunkannya ke bawah agar sesuatu itu tidak terlepas atau terjatuh[1].
Selanjutnya kata (و لا تفرّ قوا) terambil dari kata (فرّ ق) farraqho, yang
bermakna secara harfiyah yaitu berbeda-beda, maksudnya adalah selalu berbeda
pendapat sehingga menimbulkan perpecahan dalam hal-hal yang bukan substansial.
B.
Tafsir
Ayat
Allah menyatakan
: “Berpegang teguhlah”, yakni upayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu
dengan yang lain dengan tuntutan Allah sambil menegakkan disiplin kamu semua
tanpa kecuali. Sehingga, kalau ada yang lupa ingatkan dia, atau ada yang
tergelincir, bantu dia bangkit agar semua dapat bergantung kepada tali agama
Allah.[2] Ada
yang berpendapat bahwa “tali Allah” berarti janji dengan Allah, sebagaimana
dikatakan dalam ayat yang sesudahnya:
ôMt/ÎàÑ
ãNÍkön=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB
(#þqàÿÉ)èO wÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB
«!$# 9@ö6ymur z`ÏiB
Ä....,¨$¨Y9$#
yang artinya: “mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka berpegang pada janji dengan Allah dan jaminan manusia”. QS: Ali Imran : 112. Pendapat lain mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan tali Allah ialah Alquran sebagaimana dikatakan dala hadist
al-Harist al-A’war dari Ali mengenai sifat Alquran yang diriwayatkan secara
marfu’ (535), “Alquran merupakan tali Allah yang kuat dan jalan-Nya yang
lurus.” Ada sebuah hadist yang khusus menyangkut makna ayat ini. Al-Hafizh
ath-Thabari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said, dia berkata: Rasulullah
saw. bersabda (536),”Kitab Allah merupakan tali Allah yang memanjang dari
langit ke bumi.”[3] kalau kamu lengah atau ada salah seorang
yang menyimpang, keseimbangan akan kacau dan disiplinj akan rusak. Karena itu
bersatu padulah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah nikmat Allah
kepadamu. Ketika kamu bermusuh-musuhan sebenarnya kamu telah berada di tepi
jurang api (neraka) sebab kamu hidup tanpa bimbingan wahyu, lalu dengan
kedatangan Islam Allah menyelamatkan kamu darinya, yakni dari keterjerumusan
atau tepi api neraka itu. Demikianlah, yakni seperti penjelasan-penjelasan di
atas Allah terus menerus menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu
mendapat petunjuk secara terus-menerus pula. [4]Memang,
petunjuk Allah tidak ada batasnya, dan dalil yang menegaskan petunjuk Allah
tidak ada batasnya yaitu terdapat dalam surah Maryam ayat 76:
ßÌtur
ª!$#
úïÏ%©!$#
(#÷rytG÷d$#
Wèd
3
àM»uÉ)»t6ø9$#ur
àM»ysÎ=»¢Á9$#
îöyz
yZÏã
y7În/u
$\/#uqrO
×öyzur
#t¨B
ÇÐÏÈ
Artinya :
dan
Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. dan
amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih
baik kesudahannya.
C.
Pesan
Ayat
v Kuatkanlah tali Agama Allah, agar tidak terjadi perpecahan antar
sesama Muslim
v Ingatlah hanya dengan tali agama Allah, kita tidak akan tersesat selama-lamanya
v Janganlah berpecah-belah
dengan mengikuti jalan-jalan lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Sihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah volume 2: (Lentera Hati,
Ciputat: 2010 )
Nasib Ar-Rifa’i, Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1,
(Gema Insani: Jakarta: 2010)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !