Headlines News :
Home » » Pendiri IESA

Pendiri IESA

Written By Unknown on Selasa, 22 Januari 2013 | 01.06



Tahukah anda  Siapa Pendiri IESA..???
Dikdik ali akbar, lahir di hubbuddunia alias Sukabumi 17 februari 1991. sejak kecil dia sudah bisa berdiri karena memang usia dia pada saat itu umurnya sudah 2 tahun ''yaaa iaaaa laaaaahh'' masa' umur 2 tahun gk bisa berdiri,,he,,he,,. Di dalam keluarganya ia anak ke 2 dari 3 bersaudara. Hobinya jalan-jalan, dengerin music, dengerin ceramah sekali-kali, berenang, main futsal dan bunuh diri, “eeehh..ehh.. gak..gakk”.. mana ada manusia hobinya bunuh diri. Tidak bermaksud menjelekkan, tapi memang kenyataan, kisah cintanya dengan salah satu wanita idamannya kurang baik, sehingga beliau pun mengurungkan niatnya untuk memberikan hatinya kepada wanita tersebut dan fokus dulu di perkuliahan dan Organisasi. “Ntar kalau aku dah sukses dia akan menyesal telah mengulur-ulur cinta Ku he,,he,,, kata beliau dalam pertengkaran diskusi yang tidak sehat di kamar. Beliau sekarang sedang sibuk untuk menyelesaikan S1 di (Perguruan Tinggi Ilmu Al-qur’an) yang biasa di singkat PTIQ Jakarta. Di awal kuliah dia ingin bercita-cita sebagai Huffaz yang intelektual walaupun tamatan SMK Pelayaran, tapi tekat kuatnya sudah tidak terbendung lagi. Jurusan yang di ambil olehnya yaitu Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah yang baru pertama kali di buka oleh pihak Akademik. kebetulan  penulis sekelas dengannya. Di bangku kuliah dia terlihat memang pintar dan rajin dalam mengikuti perkuliahan. Pertanyaan-pertanyaan sangat sulit bila ia lontarkan pada pemakalah. Sehingga ia mendapat apresiasi dari Bapak Dosen dan banyak di kenal oleh Dosen lainnya. Beliau juga aktif di organisasi, sperti PMII, PSKPS (Persatuan Sepak Bola Kabupaten Siliwangi) he,,he,, bukan bukan maksudnya PKPS (Pelatihan Kepemimpinan Putra Sunda), KOMMPAQ PTIQ-IIQ dan tidak ketinggalan IESA tercinta. Sekarang beliau juga menjabat tangani sebagai Wakil Ketua Yayasan HAMSI di Sukabumi. Waaaaawww luar biasa bukan..?? “Biasa di Luaaaaarrr”. Di awal perkuliahan dia membuat ide yang sangat cemerlang. Dia berkeinginan agar Ekonomi Islam di PTIQ mempunyai wadah untuk saling berbagi ilmu dan saling bersilaturrahmi. Pak Imam Addaruqutni selaku Dekan Syari’ah pada masa itu yang sekarang di pindah tangankan kepada Pak Imam Fakhruddin memberi izin Forum diskusi tersebut untuk di buat. Rapat demi rapat di adakan untuk membentuk forum diskusi tersebut. Berbagai ide cemerlang di curahkan untuk membuat kegiatan-kegiatan yang sangat berguna bagi mahasiswa Ekonomi Islam. Dari Nama, Logo, Agenda kegiatan, maupun kelegalitasannya di tempuh dengan cucuran keringat yang cukup membasahi kening beliau. Hari demi hari, rapat demi rapat telah dilalui dengan senang hati oleh beliau. Tak menyangka hasil jerih payahnya membuahkan hasil. Nama, Logo, Struktur Kepemimpinannya dan Kelegalitasannya sudah selesai seiring berjalannya waktu. Tinggal agenda-agendanya menyusul satu demi satu setelah beberapa hari berjalannya forum tersebut. Awalnya nama forum tersebut ESA (Economic Students Association) tetapi Dekan syari’ah kurang mensetujui nama tersebut. Kemudian di ubah lagi namanya menjadi IESA (Islamic Economic Students Association). Berbagai diskusi mingguan maupun bulanan diadakan oleh IESA. Tak di sangka-sangka acara seminar di berbagai kampus-kampus di Jakarta maupun di luar Jakarta telah di jalanin oleh IESA. Bahkan pelatihan kewirausahaan dan pelatihan-pelatihan yang lain telah di lalui oleh warga IESA. Beberapa bulan berjalan beliau punya niat yang baik untuk mengajak mahasiswi-mahasiswi IIQ Jakarta untuk bergabung. Ada yang mengapresiasi ide tersebut dan ada juga yang tidak senang. Tapi bagaimana pun PTIQ dan IIQ mempunyai ruh yang sama. Jadi kalau PTIQ tidak mengikut sertakan IIQ, mungkin forum diskusi kurang lengkap. Ya kurang semangat gitu deh. He,,he,,. Para anggota IESA terdiri dari mahasiswa/i dari semester 1 sampai 5. Ada beberapa mahasiswa/I yang kurang senang dengan kepemimpinannya, di karenakan dengan hal-hal yang mungkin beberapa anggota tersebut hanya melihat beliau sebelah mata. Bagaimana pun manusia pada dasarnya pasti punya kelebihan dan punya kekurangan. “IESA terbentuk untuk kita, IESA menginginkan para ekonom-ekonom muslim dan muslimah yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat bagaimana bermuamalah dengan cara islami, dengan cara yang halal dan baik”. Begitu tegasnya beliau katakana pada saat memberikan kata sambutan pada acara DIKLAT PERTAMA IESA di Aula Kampus PTIQ. Organisasi itu besar karena anggota-anggotanya memberikan yang terbaik untuk kemajuan organisasinya dan terlebih untuk dirinya sendiri. Walaupun ada memang beberapa anggota yang kurang aktif dalam acara-acara yang dilaksanakan IESA tetapi keinginan beliau untuk menjalankan Visi dan Misi IESA tidak akan pernah pudar karena niat baiknya tersebutnya sudah lama ingin ia laksanakan. Tidak terasa Beberapa minggu lagi kepemimpinan beliau akan berpindah tangan. Jabatan yang ia pegang tak selamanya untuk ia rasakan, penerus-penerus sudah tak sabar untuk melanjutkan agenda-agenda yang telah ia wasiatkan. Begitulah cerita singkat sosok pendiri IESA.  Mudah-mudahan ada manfaatnya. Wassalam..
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. CATATANKU - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template